Semua pasti tahu, apa pekerjaan Nabi kita tercinta Rasulullah SAW. Yup, berdagang.. hmm.. Nabi bersabda kalau berdagang itu pekerjaan yang paling mengasyikan karena dinamisasinya sangat terjadi..
Sebagian orang malah malu buat berdagang, kenapa ya? apa berdagang kerjaan rendah? enggak juga deh. kalau pakai prinsip ekonomi kan semua orang punya penawaran dan kebutuhan yang artinya punya hubungan sama berdagang kan ya? :)
Makanya nih, sambil belajar enterpreunership tyas mau nyoba yang namanya berdagang, sebenarnya mulainya udah sejak lama pas masih kuliah semester 2 tyas udah mulai dagang-dagang deh.. :)
Sekarang pas udah lulus, ngerasa lebih punya "banyak waktu" ya bisa banyak belajar enterpreunership secara otodidak.. mulai dari dagang sophie martin, Maika, Crocs, Fitflop, sampe lagi nyoba dagang obat, hehe..
Selasa, 29 Mei 2012
Senin, 28 Mei 2012
Apa ini yang namanya mati rasa?
Kenapa ya manusia suka gampang banget menumpahkan apa yang ada di kepalanya dengan segala emosi yang dia punya, egois.
Mereka ga pernah mikir perasaan orang yang jadi lawan bicaranya, yang denger kata-kata dia, atau sekadar mikir seberapa menyakitkan kata-kata yang dia keluarin. Kesel banget dengernya, sakit hati pasti, sumpah serapah udah terlanjur lewat.. Tapi dengan gampangnya minta maaf, mau narik semua kata-kata, dan sejenisnya.
Minta maaf emang gampang, sama aja kayak maafin, gampang kok, karena 2 hal itu punya hubungan langsung sama Tuhan, sama Allah SWT. Tapi yang namanya hati, siapa yang bisa bohong. Rasanya sakit masih terasa, perihnya masih kerasa dan ya ga ngerti namanya, ngilu aja yang jelas.
Baikan, oke..
maafin, udah kok..
tapi kalo balik kaya dulu, ngobrol-ngobrol dan ketawa haha hihi kayaknya ntar dulu deh, semuanya butuh waktu kayaknya.. ga bisa lah kaya gitu terus yang ada ga akan belajar, akan selamanya seenaknya sama orang dan itu ga bagus buat dia dan orang-orang di sekitarnya. Makanya ya, Tyas ambil pelajarannya jangan ngomong sembarangan di depan orang, coba pikirin perasaan orang kalo kita ngomong kasar begitu akan seperti apa perihnya, hati-hati sama mulut, dijaga..
Buat semua yang pernah tyas sakiti hatinya, atau yang terluka hatinya karena kata-kata tyas, minta maaf ya,, maaf banget.. semoga Tyas bisa jadi manusia yang lebih baik dan ga pernah ngulang kesalahan yang sama, amiin..
Mereka ga pernah mikir perasaan orang yang jadi lawan bicaranya, yang denger kata-kata dia, atau sekadar mikir seberapa menyakitkan kata-kata yang dia keluarin. Kesel banget dengernya, sakit hati pasti, sumpah serapah udah terlanjur lewat.. Tapi dengan gampangnya minta maaf, mau narik semua kata-kata, dan sejenisnya.
Minta maaf ya teman (doc pribadi) |
Baikan, oke..
maafin, udah kok..
tapi kalo balik kaya dulu, ngobrol-ngobrol dan ketawa haha hihi kayaknya ntar dulu deh, semuanya butuh waktu kayaknya.. ga bisa lah kaya gitu terus yang ada ga akan belajar, akan selamanya seenaknya sama orang dan itu ga bagus buat dia dan orang-orang di sekitarnya. Makanya ya, Tyas ambil pelajarannya jangan ngomong sembarangan di depan orang, coba pikirin perasaan orang kalo kita ngomong kasar begitu akan seperti apa perihnya, hati-hati sama mulut, dijaga..
Buat semua yang pernah tyas sakiti hatinya, atau yang terluka hatinya karena kata-kata tyas, minta maaf ya,, maaf banget.. semoga Tyas bisa jadi manusia yang lebih baik dan ga pernah ngulang kesalahan yang sama, amiin..
Minggu, 27 Mei 2012
La Volonte de Savoir Historie de Sexialite: Ingin Tahu Sejarah Seksualitas (Michel Foucault)
Sebuah Resensi oleh: Rahayuningtyas (14 Maret 2012)
Abad
ke-17 konon dijelaskan bahwa segala hal berkaitan dengan seks dapat dibahas
dengan bebas. Semua orang bisa mendiskusikan seksualitas kapanpun, dimanapun,
dan dengan siapapun. Namun sejak muncul kaum Victorian (ratu angkuh) gambaran
borjuis Inggris, semua hal tentang seks beralih menjadi kebungkaman, diam, represif
(menahan diri) dan sepakat untuk tidak membicarakannya. Siapapun yang
membahasnya secara terang-terangan seolah-oleh menjadi tersangka yang melanggar
hukum. Andaipun seksualitas boleh dibahas terang-terangan itu pasti karena
berkaitan atau dikait-kaitkan dengan komoditas dan nilai ekonomi yang tinggi,
misalnya di rumah pelacuran dan rumah sakit jiwa. Hanya pelacur, pelanggan, dan
mucikari yang bisa membahas secara terang-terangan, atau hanya psikiater dan
pasien rumah sakit jiwa yang dapat membahas seks tanpa batasan.
Saat
ini wacana seksualitas menjadi semakin simpang-siur terbukti dengan pendefinisian
seksualitas yang banyak dipengaruhi nilai-nilai tradisi/budaya, agama, bahkan
politik. Hal ini membuat penulis tertarik untuk menelusuri sejarah seksualitas
dengan segala bentuk tranformasinya. Buku karangan Michele Foucault berjudul “La Volonte de Savoir : Ingin Tahu
Sejarah Seksualitas” nampaknya dapat menjawab kebutuhan penulis. Pada Buku ini,
Foucault mengungkapkan analisisnya dalam mencari hal-hal yang berkaitan dengan
berbagai wacana seksualitas (termasuk wacana bungkam) dengan kekuasaan
(termasuk kesalahan dan kekeliruan yang disebarkan oleh pengetahuan).
Terkhusus
di buku ini, Foucault berasumsi bahwa kuasa tidak selulu bersifat negatif dan
represif tapi juga beroperasi secara positif dan produktif. Baginya, kuasa
secara berkesinambungan melahirkan pengetahuan dan pengetahuan juga terus
menerus menghadirkan efek-efek kuasa. Pendapat Foucault ini bertentangan dengan
kebanyakan teori modern yang menganggap pengetahuan sebagai sesuatu yang netral
dan objektif (aliran positivis) atau emansipatoris (Marxian). Dengan
memaksudkan buku ini sebagai “kritik bagi era modern”, Foucault ingin
menunjukan sejumlah produk pengetahuan modern yang terkesan wajar padahal
sangat bergantung pada kuasa. Kuasa menurut Foucault tidak selulu didominasi
struktur makro atau kelas tertentu, seperti diyakini pemikir semacam Weber dan
Marx.
Resume
buku ini akan disampaikan dalam 3 bagian. Pertama, Hipotesis Repsesi yang
berisi bahasan tentang rangsangan wacana seksualitas hingga munculnya
penyimpangan seksual. Kedua, Sistem Seksualitas yang berisi scientia sexualis, perbedaan pandangan Barat
dan Timur tentang seksualitas serta sistem seksual itu sendiri. Ketiga, Hak Menentukan Ajal dan Menguasai Hidup,
berisi tentang perbedaan pandangan dahulu dan sekarang.
Hipotesis Represi
Tidak
seperti awalnya yang dapat dilakukan secara terang-terangan, pembahasan seksualitas
memasuki masa represi dengan pembatasan bahasa dan menjadikannya sebagai hal
tabu sejak kemunculan kaum borjuis. Seksualitas boleh dibicarakan namun dengan
menggunakan alias dalam menyebutkan alat reproduksi dan adanya aturan tentang
dengan siapa, dimana, dan dengan kasta apa kita membahas. Evolusi Pastoral
Katolik juga ikut mengadopsi sikap represif terhadap seksualitas. Pengakuan
dosa (terkait seksualitas) yang sebelumnya harus dijelaskan secara detail untuk
menentukan tingkat nafsu pendosa, berubah menjadi proses yang singkat dan
padat. Selain karena dianggap tabu, membicarakan masalah tersebut dianggap
hanya membicarakan dosa yang sebaiknya tidak dibahas berpanjang-panjang.
Di
akhir abad ke-19, muncul seorang penulis buku My Secret Life yang ditulis oleh
seorang yang menjalankan sebagian masa hidupnya untuk melakukan aktivitas
seksual. Ia menjelaskan secara rinci setiap proses kegiatan seksualnya untuk
memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi pembacanya. Sayangnya, dalam
tulisannya yang dianggap berani melawan “victorianisme“ ternyata ia banyak
menggunakan kata “maaf” karena menganggap apa yang ada dalam bukunya adalah hal
yang tabu.
Seiring
berjalannya waktu ditemukan beberapa hal yang menjadi rangsangan munculnya wacana
seksualitas. Seperti halnya di Abad 18, muncul masalah penambahan jumlah
penduduk yang erat kaitannya dengan seks. Untuk menekan penambahan jumlah
penduduk, pemerintah melalui kekuasaannya mengatur agar masyarakat menggunakan
seksualitas hanya sebatas mencari kesenangan dan kepuasan hidup saja bukan
untuk mendapatkan keturunan. Foucault menyimpulkan bahwa intervensi kekuasaan
ke dalam seksualitas terjadi melalui politik populasi yang meregulasi
kelahiran. Di bidang kedokteran umum, seksualitas mulai dibahas terkait dengan
masalah syaraf, psikiatri, bahkan penyakit “overseks” yang dianggap sebagai
kelainan jiwa. Peradilan pidana juga mulai menyidangkan kasus-kasus pelanggaran
seksual, bahkan di abad 19 mereka mulai menyidangkan perbuatan tak senonoh di
depan umum, kekurangajaran, dan lain-lain sehingga mereka berpikir untuk
meningkatkan kontrol sosial. Tanpa disadari hal-hal di atas menimbulkan
dorongan wacana seksualitas yang awalnya direpresikan, justru semakin banyak diperbincangkan masyarakat.
Banyaknya wacana seksualitas
memunculkan pandangan seks normal dan abnormal yang menyimpang. Seksualitas
masih terbatas pada pandangan monogami suami istri. Para pelaku sodomi, onani,
nekrofilia, homoseksual, masokis, sadistis ditetapkan sebagai orang berperilaku
menyimpang. Pandangan ini sesungguhnya diciptakan oleh pemilik kuasa. Contohnya,
dalam pengakuan dosa Agama Kristen, psikiater sebagai pendengar adalah pihak
yang memiliki kuasa, ia bebas menentukan apa yang dianggap normal dan apa yang
dipandang sebagai patologis (penyakit/kelainan). Menurut Foucault, kekuasaan bukan digunakan
untuk mengekang, melarang, dan memberi hukuman melainkan mengendalikan berbagai
bentuk penyimpangan yang ada di masyarakat.
Homoseksualitas muncul
sebagai bentuk baru dari sodomi yang sebelumnya, baik oleh hukum maupun agama, dianggap
sebagai sebuah penyimpangan. Seksualitas yang pada abad 19 dipercaya hanya
milik pasangan heteroseksual ternyata memiliki bentuk lain seperti homoseksual,
bertukar pasangan, dan masturbasi yang dilakukan seorang diri. Hal ini membuat
kaum Victorian merasa perlu membuat batasan baru untuk menjaga moralitas
masyarakat.
Sistem Seksualitas
Perbedaan
pandangan antara masyarakat Barat dan Timur sudah terjadi sejak berabad lalu,
termasuk dalam hal seksualitas. Landasan seksualitas masyarakat Barat adalah
pengakuan yaitu dorongan untuk membicarakannya. Ada fiksasi untuk mendapatkan
“kebenaran” tentang seksualitas, sekan-akan seksualitas itu tidak ada bila
tidak diungkapkan. Cara pandang ini bertentangan dengan masyarakat Timur yang
menganggap seksualitas sebagai seni dan pengalaman khusus yang bila dibicarakan
akan kehilangan keefektivitasannya.
Oleh Foucault cara masyarakat Barat ini disebut sebagai scientia sexualis – pengetahuan tentang seks, sedangkan cara
masyarakat Timur disebut ars erotica – seni
kenikmatan.
Sejak
dulu pengakuan dianggap sakral dalam Agama Kristen namun pergeseran mulai
terjadi ketika abad 18 muncul
Protestanisme dan abad 19 muncul kedokteran. Menyebarnya wacana baru
seksualitas mulai terkumpul dalam arsip tentang kenikmatan dan penyimpangan
seksual. Beberapa cara mengubah sistem paksaan tentang pengakuan menjadi
catatan ilmiah, yaitu:
1. Menjadikan
“menyuruh bicara” sebagai prosedur baku. Wajar jika dilakukan beberapa cara
seperti interogasi, mengisahkan pengalaman, kuesione, hypnosis, dan lain-lain.
2. Ilmu
kedokteran menjadikan seksualitas sebagai penyebab munculnya berbagai penyakit
termasuk penyakit paru-paru sehingga membuat mereka menuliskannya sebagai
temuan.
3. Menganggap
seksualitas sebagai sesuatu yang bersifat laten. Dengan demikian, pengakuan
seksualitas akan muncul tanpa paksaan meskipun masih dengan cara sedikit demi
sedikit.
4. Interpretasi.
Ilmuan harus mengumpulkan data-data yang tercecer untuk menilai kebenaran dan
menarik kesimpulan untuk kemudian menyebarluaskan nilai kebenaran tersebut.
5. Medikalisasi
dampak pengakuan. Wacana bahwa seksualitas menyimpang menyebabkan berbagai
penyakit terbukti dilakukan hanya untuk menjaga ketabuan seksualitas di
masyarakat. Wacana ini bisa diluruskan kembali jika pihak medis yang
menjelaskannya karena merekalah yang bertanggung jawab terhadap pandangan
keliru ini.
Beberapa
abad terakhir muncul pertanyaan-pertanyaan terkait seksualitas yang menjadi
awal dilakukannya penelitian seputar seksualitas. Foucault bahkan menegaskan bahwa dalam
menentukan pertanyaan penelitian harus melepaskan segala bentuk represi. Represi
yang dimaksud, hadir sebagai akibat
adanya kekuasaan. Tidak dapat dipungkiri seks memiliki hubungan erat dengan
kekuasaan. Berikut ini beberapa ciri pokoknya, yaitu:
1.
Hubungan
negatif. Kekuasaan dan seks saling meniadakan dimana kekuasaan berusaha
memisahkan seksualitas dalam kehidupan. Sebaliknya seksualitas membungkam
kekuasaan dengan kenikmatan sehingga kekuasaan tidak mampu berbuat apa pun
kecuali menolaknya.
2.
Lembaga
aturan. Seks ditentukan oleh kekuasaan: pertama, seks dilihat dalam sistem
biner (halal-haram, boleh-terlarang); kedua, seks diberi batasan hukum; ketiga,
seks diwujudkan melalui bahasa (lebih tepatnya wacana) sehingga seks disebut
bersifat yuridis-kewacanaan.
3.
Siklus
larangan. Kekuasaan menggunakan hukum larangan agar seks menyangkal dirinya
sendiri. Caranya dengan membuat larangan dan ancaman bagi yang melanggarnya.
4.
Logika
sensor. Logika kekuasaan atas seks merupakan logika paradoksal dari suatu hukum
yang dapat diujarkan sebagai perintah untuk tidak hadir, tidak berwujud dan
bungkam.
5.
Kesatuan
perangkat. Kekuasaan atas seks seolah dibuat menyeluruh. Penerapannya bukan
hanya dilakukan oleh negara (raja) tapi sampai ke rumah (ayah). Kekuasaan
menjadi subjek pembuat aturan sedangkan yang lain (rakyat, anak) sebagai subjek
patuh.
Dalam konteks negara, kekuasaan bukan
hanya milik raja tetapi juga milik rakyat yang seharusnya disamaratakan
sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Foucault berpendapat perlu membalik
rumusan kekuasaan tersebut agar sesuai (atau mendekati) dengan sebagaimana
mestinya. Beberapa proposisi (rancangan usulan) yang dapat dikemukakan, antara
lain dengan mengungkapkan bahwa kekuasaan bukan sesuatu yang diperoleh,
dirampas dan dibagi melainkan berfungsi berdasarkan unsur yang tak terhitung
jumlahnya dalam hubungan yang tak sederajat dan bergerak. Kekuasaan dianggap
sama seperti hubungan lainnya, seperti perdagangan, pertemanan, yaitu sejajar
dan saling menguatkan sehingga tidak ada bentuk oposisi biner antara
pendominasi dan yang didominasi.
Melihat kekuasaan yang sering
disalah-artikan, kita harus mampu meluruskan definisi kekuasaan tersebut dalam
konteks seksualitas. Ada 4 kaidah yang harus diperhatikan, yaitu:
a.
Imanensi.
Pahami bahwa seksualitas merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan
manusia sehingga mustahil membuat hukum yang membatasinya.
b.
Perubahan
berkelanjutan. Akan lebih baik jika mulai mencari formula yang tepat untuk
modifikasi bentuk kekuasaan terhadap seksualitas.
c.
Kaidah
pengkondisian ganda. Kekeliruan kondisi kekuasaan terhadap seksualitas
membutuhkan pengkondisian ganda. Ayah bukanlah perwakilan raja yang melarang
anak-anaknya dan raja bukanlah penguasa dan pembuat hukum atau larangan untuk
masyarakatnya.
d.
Taktik
polivalen dalam berbagai wacana. Wacana seksualitas tidak bisa dikelompokkan
antara wacana yang diterima dan yang ditolak atau di antara wacana yang mendominasi
dan yang didominasi tetapi bayangkan wacana sebagai unsur-unsur nalar dengan beragam
strategi.
Seksualitas bukanlah bentuk perlawanan
terhadap kekuasaan dan jangan pula berusaha menundukan seksualitas karena
sewajarnya ia ada dan terus ada. Seksualitas lebih menyerupai saluran yang
padat bagi hubungan kekuasaan, orang tua dan anak, guru dan murid, dokter dan
pasien. Sejak abad 18 ada empat strategi besar yang berkaitan dengan
pengembangan seksualitas terhadap kekuasaan.
1.
Histerisasi
tubuh perempuan. Tubuh perempuan dianalisis dan diintegrasikan dalam sistem
medis sebagai suatu patologi, kemudian dihubungkan secara organis dengan tubuh
sosial. Dari strategi inilah jenis kelamin ditentukan nilai fungsionalnya
secara biologis dan sosial. Ironisnya sasaran untuk menjadi korban dari
strategis ini selalu perempuan.
2.
Pedagogisasi
seks anak-anak. Terdapat asumsi bahwa anak-anak potensial untuk melakukan
kegiatan seksual. Hal ini dianggap berbahaya karena dikhawatirkan dapat
mendatangkan kerusakan fisik dan moral, kolektif dan individual. Pedagogisasi
muncul dalam konteks perang dunia barat terhadap onanisme anak sehingga orang tua,
guru, dokter, dan psikolog mengatakan bahwa onani adalah tindakan berbahaya dan
menentang alam.
3.
Sosialisasi
perilaku prokreatif (kemampuan reproduksi). Strategi ini bekerja melalui kebijakan
ekonomi, sosial, politik dengan menormakan monogami heteroseksual. Seksualitas
semata diarahkan pada unsur prokreatifnya.
4.
Psikiatrisasi
kenikmatan menyimpang. Perilaku seksual menyimpang dianggap sebagai patologi
dan anomali. Klaim ini dilandasi analisis naluri biologis dan psikis bahwa
perilaku seksual semacam onani, masturbasi, dan homoseksualitas dapat
memperlemah tubuh dan menjadikannya rawan penyakit. Seks untuk kesenangan akan
menjadi sesuatu yang dikutuk.
Sejarah seksualitas jika dipusatkan
pada mekanisme represi dapat dikategorikan dalam dua periodisasi. Abad 17
adalah masa pertama pelarangan seksualitas dan pengunggulan satu-satunya
seksualitas yaitu pada orang dewasa dan suami – istri. Abad ke-20 mulai muncul kelonggaran
represi. Mulai muncul toleransi terhadap pelarangan seksualitas khususnya untuk
hubungan di luar pernikahan dan menghilangkan sebagian besar ketabuan yang
sebelumnya membebani seksualitas.
Hak Menentukan Ajal dan Menguasai Hidup
Berbicara tentang hak dalam menentukan
ajal dan menguasai hidup, Foucault melihat bahwa sejak abad ke-17, kekuasaan
telah mengendalikan kehidupan dalam dua bentuk yaitu politik-anatomi terhadap
tubuh manusia dan bio-politik terhadap kontrol populasi. Seks menjadi tema
sentral karena berkaitan langsung dengan berbagai disiplin mengenai tubuh dan
sekaligus manjadi bagian dari regulasi populasi. Dengan begitu kekuasaan secara
politis dan ekonomis sangat berkaitan dengan seks. Jika dulu hidup mati
seseorang ada di tangan raja, kini sudah bertransformasi menjadi wujud analisis
pengetahuan. Tentu saja sebagai sebuah fenomena bahwa setiap orang memiliki hak
yang sama untuk menentukan ajal dan menguasai hidupnya masing-masing.
***
Mimpi kuliah di Notthingham
Dengan yakin saya katakan bahwa anda semua pasti pernah mendengar University of Notthingham, ya sebuah universitas hijau di belahan eropa sana, tepatnya di UK, yang memang merupakan universitas terhijau di dunia tahun 2012.
Mimpi belajar di Notthingham sudah ada sejak tahun lalu, selain karena kemegahan dan kehijauan kampusnya, notthingham juga memiliki banyak ahli kesehatan masyarakat di dalamnya. siapa yang tidak mau bisa belajar ilmu langsung dari ahlinya.
Kadang saya suka meng-underestimate kemampuan saya sehingga saya berpikir, ah apa mungkin saya bisa ke sana, hmm.. tapi buru-buru pikiran itu saya buang, saya tidak mau menjadi orang yang menyerah sebelum berjuang. saya mampu, saya bisa, dan saya yakin. mulai dari langkah terkecil saya harus belajar bahasa inggris dengan baik dan benar, baik secara bahasa maupun tulisan. saya masih punya mimpi itu dan saya akan tetap memegangnya sampai mimpi itu berganti menjadi kenyataan.
Aroma hijau kampus itu bisa saya rasakan dalam angan-angan, siapa yang akan tahu kapan saya bisa benar memejamkan mata dan menghirup segarnya udara di sana.. :)
Dengan melihat gambarnya di internet saja sudah membuat saya merinding, bagaimana kalau benar nanti saya menginjakkan kaki di sana, mungkin akan pingsan ya, haha..
Ini gambar universitas impian saya kalau dilihat dari atas, betapa hijaunya bukan? hmmm... saya makin mulai merasakan sejuknya.. :)
Ini gedung utama kampus universitas nottingham, betapa besar dan megah bukan? di depannya kalau dilihat dari dekat sebenarnya ada sebuah sungai kecil yang membuat gedung ini makin terlihat asri dan hijau.. sempurna..
Kalau sudah lihat gedung ini, tidak akan ragu dan percaya kalau ini universitas terhijau di dunia.. :)
Satu gedung kuliah ini seluruhnya diselimuti oleh tanaman rambat yang hijau, sangat memukau. saya memang penyuka warna hijau, namun saya yakin penyuka warna lainnya pasti akan suka melihat gedung yang bisa mengurangi mata minus ini,, :)
Selain hijau yang benar-benar hijau, kampus ini juga banyak memiliki keanekaragaman hayatinya, lihat saja jalan masuknya sudah dipenuhi berbagai warna bunga, terasa jalan ke altar pelaminan ya.. hmmm.. hahaha
Oiya, semua gambar ini saya ambil dari website resmi universitas nottingham di http://www.nottingham.ac.uk/
selanjutnya di kesempatan lain mari kita bahas tentang jurusan studi apa saja yang ada di dalamnya, siap?? :)
Mimpi belajar di Notthingham sudah ada sejak tahun lalu, selain karena kemegahan dan kehijauan kampusnya, notthingham juga memiliki banyak ahli kesehatan masyarakat di dalamnya. siapa yang tidak mau bisa belajar ilmu langsung dari ahlinya.
Kadang saya suka meng-underestimate kemampuan saya sehingga saya berpikir, ah apa mungkin saya bisa ke sana, hmm.. tapi buru-buru pikiran itu saya buang, saya tidak mau menjadi orang yang menyerah sebelum berjuang. saya mampu, saya bisa, dan saya yakin. mulai dari langkah terkecil saya harus belajar bahasa inggris dengan baik dan benar, baik secara bahasa maupun tulisan. saya masih punya mimpi itu dan saya akan tetap memegangnya sampai mimpi itu berganti menjadi kenyataan.
Aroma hijau kampus itu bisa saya rasakan dalam angan-angan, siapa yang akan tahu kapan saya bisa benar memejamkan mata dan menghirup segarnya udara di sana.. :)
Dengan melihat gambarnya di internet saja sudah membuat saya merinding, bagaimana kalau benar nanti saya menginjakkan kaki di sana, mungkin akan pingsan ya, haha..
Ini gambar universitas impian saya kalau dilihat dari atas, betapa hijaunya bukan? hmmm... saya makin mulai merasakan sejuknya.. :)
Ini gedung utama kampus universitas nottingham, betapa besar dan megah bukan? di depannya kalau dilihat dari dekat sebenarnya ada sebuah sungai kecil yang membuat gedung ini makin terlihat asri dan hijau.. sempurna..
Kalau sudah lihat gedung ini, tidak akan ragu dan percaya kalau ini universitas terhijau di dunia.. :)
Satu gedung kuliah ini seluruhnya diselimuti oleh tanaman rambat yang hijau, sangat memukau. saya memang penyuka warna hijau, namun saya yakin penyuka warna lainnya pasti akan suka melihat gedung yang bisa mengurangi mata minus ini,, :)
Selain hijau yang benar-benar hijau, kampus ini juga banyak memiliki keanekaragaman hayatinya, lihat saja jalan masuknya sudah dipenuhi berbagai warna bunga, terasa jalan ke altar pelaminan ya.. hmmm.. hahaha
Oiya, semua gambar ini saya ambil dari website resmi universitas nottingham di http://www.nottingham.ac.uk/
selanjutnya di kesempatan lain mari kita bahas tentang jurusan studi apa saja yang ada di dalamnya, siap?? :)
Jumat, 25 Mei 2012
Berdoa saja, itu cukup..
Ya Allah..
Bukannya aku ingin menghujat Engkau
Bukannya aku tidak mau menerima takdir-MU
Aku cuma tidak ingin merasakan perih itu lagi
Kalau memang itu baik untukku dekatkan segera
Kalau memang tidak, mohon jauhkan sama sekali
Ya Allah, kalau memang caranya harus seperti ini
Maka aku mohon dengan sangat bantu aku kuatkan aku
Aku tidak ingin dan tidak boleh lemah lagi
Aku harus kuat menghadapinya
Maka dari itu aku mohon Ya Rabb,
Kuatkan hamba agar bisa menjalani takdir-MU dengan baik
Jangan pernah izinkan sesuatu yang bukan karena-MU menggangguku
Hamba tidak ingin jatuh lagi
Mengambil hikmah dari kejadian yang ada
Belajar untuk memperbaiki
Berusaha untuk berbuat yang lebih baik dari sebelumnya
Hanya itu yang hamba ingin, agar selalu mendapat limpahan-MU
Amiin
Bukannya aku ingin menghujat Engkau
Bukannya aku tidak mau menerima takdir-MU
Aku cuma tidak ingin merasakan perih itu lagi
Kalau memang itu baik untukku dekatkan segera
Kalau memang tidak, mohon jauhkan sama sekali
Ya Allah, kalau memang caranya harus seperti ini
Maka aku mohon dengan sangat bantu aku kuatkan aku
Aku tidak ingin dan tidak boleh lemah lagi
Aku harus kuat menghadapinya
Maka dari itu aku mohon Ya Rabb,
Kuatkan hamba agar bisa menjalani takdir-MU dengan baik
Jangan pernah izinkan sesuatu yang bukan karena-MU menggangguku
Hamba tidak ingin jatuh lagi
Mengambil hikmah dari kejadian yang ada
Belajar untuk memperbaiki
Berusaha untuk berbuat yang lebih baik dari sebelumnya
Hanya itu yang hamba ingin, agar selalu mendapat limpahan-MU
Amiin
Tidak Pernah Ada Salahnya Bermimpi
Teman, kata banyak orang dan banyak tulisan yang pernah tyas baca, kesuksesan diawali dari mimpi, the power of dream, atau hal lain yang bilang bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi karena tanpa disangka-sangka Allah akan kabulkan, tentu saja dengan ikhtiar yang panjang dan sungguh-sungguh. :)
Kalau mau dibilang, tyas pernah punya mimpi untuk keluar pulau jawa, pengen menapaki dan merasakan sholat di tempat berbeda-beda, atau mimpi kecinya sih pengen ngerasain naik pesawat, mungkin terdengar konyol tapi itu ga salah kan? :) Alhamdulillah mimpi itu bisa terwujud pada Juli 2010 pertama kalinya tyas tau bandara soekarno hatta, pertama kalinya naik pesawat, pertama kalinya menginjakan kaki di luar pulau Jawa, Padang. Bukan cuma Padang, tyas juga ngerasain ke Bukitinggi dan Tanah Datar, Segala puji bagi Allah yang tidak pernah putus nikmatnya.. Waktu itu penelitian dari Depkes yang kerjasama dengan UI untuk riset kesehatan dasar. Tyas jadi tau yang namanya Ngarai Sianok, Danau Maninjau, Danau Ombilin, Goa Jepang, Jam gadang, dan Pasar Ateh.. Seneng banget waktu itu karena tempat di luar sana ternyata sangat mengagungkan kebesaran Allah, melebihi di sini.
Nikmat Allah tidak berhenti sampai di sana, di tahun yang sama tyas merasakan perjalanan pesawat kedua, dengan tempat yang lebih jauh dan unik karena ada di seberang Pulau, Kalimantan. di sini waktunya beda 1 jam sama rumah, agak aneh tapi jadi punya pengalama, terlebih waktu itu kami ke Kutai Kartanegara, sekitar 3 jam dari Bandara di Balikpapan. keunikan kedua ini terjadi karena sedang Ramadahan, ada rasa khawatir karena tidak akan merasakan Ramadhan seperti biasa, tapi kenapa enggak? Bukannya pengalaman akan makin seru ngerasain puasa di sebrang pulau? :) Keunikan ketiga ini terjadi karena kegiatan penelitian (lagi) terjadi di tengah waktu wisuda tyas, jadi ada 3 hari yang itu tyas pulang dari Balikpapan ke Jakarta, terus Jakarta ke Balikpapan lagi dan itu terjadi dengan sangat cepat dan menjadi wisuda yang aneh karena bener-bener express. :)
Tahun 2011 dimulai, tyas udah ikut kerja di PKBIK tyas pikir akan sulit ikut projek ke luar kota lagi, tapi alhamdulillah rejeki Allah selalu tidak disangka-sangka. Ada kesempatan lagi ke Banjarmasin, tapi hanya 3 hari dan sebagai konsultan. Ga masalah sih namanya juga cari pengalaman, ya kan? :)
pertengahan 2011 dibuka OR untuk validator lagi di UI, tyas daftar dan alhamdulillah diterima untuk daerah Bima, NTB. Wah ga kebayang banget senengnya kaya apa karena ini bener-bener akan jadi perjalana terjauh tyas selama ini, apalagi katanya harus transit dan ganti pesawat baling-baling, kaya apa ya rasanya? :) ternyata, jelegeeerr rasanya agak kurang enak, hehe.. bikin panik dan hiiii sereeeemm.. tapi alhamdulillah sampai dengan selamat dan lagi-lagi merasakan puasa di tanah rantau.. :) sebuah nikmat yang tak terhitung, Alhamdulillah..
2012 tyas kerja di WRI dan baru aja kemarin tyas ikut penelitian yang baru dimulai pas tyas masuk, kepemimpinan perempuan. Tyas dapet ke Padang (lagi), seneng banget walau pun sepi karena cuma berua, tapi beneran seneng banget dapet pengalam baru, apalagi ngerasain ke pedalaman sijunjung yang perjalanannya 4 jam, ke jakarta aja cuma 1.20 jam hehe.. Alhamdulillah sekarang sudah di Jakarta lagi.
Dan sekarang temanku, aku punya mimpi baru, sejak lama sebenarnya.. aku pengen melanjutkan sekolah, bukan sekolah biasa, tapi sekolah di luar negeri, pengen banget ngerasain bisa menghirup udara di belahan Bumi Allah yang lain, saat ini tyas dalam proses ikhtiar mewujudkannya, doakan tyas ya teman. Insyaallah dengan banyak doa akan lebih cepat terkabul, amiin.. :)
Bismillah,, kesuksesan selalu dimulai dari langkah kecil.. ^_^
Kalau mau dibilang, tyas pernah punya mimpi untuk keluar pulau jawa, pengen menapaki dan merasakan sholat di tempat berbeda-beda, atau mimpi kecinya sih pengen ngerasain naik pesawat, mungkin terdengar konyol tapi itu ga salah kan? :) Alhamdulillah mimpi itu bisa terwujud pada Juli 2010 pertama kalinya tyas tau bandara soekarno hatta, pertama kalinya naik pesawat, pertama kalinya menginjakan kaki di luar pulau Jawa, Padang. Bukan cuma Padang, tyas juga ngerasain ke Bukitinggi dan Tanah Datar, Segala puji bagi Allah yang tidak pernah putus nikmatnya.. Waktu itu penelitian dari Depkes yang kerjasama dengan UI untuk riset kesehatan dasar. Tyas jadi tau yang namanya Ngarai Sianok, Danau Maninjau, Danau Ombilin, Goa Jepang, Jam gadang, dan Pasar Ateh.. Seneng banget waktu itu karena tempat di luar sana ternyata sangat mengagungkan kebesaran Allah, melebihi di sini.
Nikmat Allah tidak berhenti sampai di sana, di tahun yang sama tyas merasakan perjalanan pesawat kedua, dengan tempat yang lebih jauh dan unik karena ada di seberang Pulau, Kalimantan. di sini waktunya beda 1 jam sama rumah, agak aneh tapi jadi punya pengalama, terlebih waktu itu kami ke Kutai Kartanegara, sekitar 3 jam dari Bandara di Balikpapan. keunikan kedua ini terjadi karena sedang Ramadahan, ada rasa khawatir karena tidak akan merasakan Ramadhan seperti biasa, tapi kenapa enggak? Bukannya pengalaman akan makin seru ngerasain puasa di sebrang pulau? :) Keunikan ketiga ini terjadi karena kegiatan penelitian (lagi) terjadi di tengah waktu wisuda tyas, jadi ada 3 hari yang itu tyas pulang dari Balikpapan ke Jakarta, terus Jakarta ke Balikpapan lagi dan itu terjadi dengan sangat cepat dan menjadi wisuda yang aneh karena bener-bener express. :)
Tahun 2011 dimulai, tyas udah ikut kerja di PKBIK tyas pikir akan sulit ikut projek ke luar kota lagi, tapi alhamdulillah rejeki Allah selalu tidak disangka-sangka. Ada kesempatan lagi ke Banjarmasin, tapi hanya 3 hari dan sebagai konsultan. Ga masalah sih namanya juga cari pengalaman, ya kan? :)
pertengahan 2011 dibuka OR untuk validator lagi di UI, tyas daftar dan alhamdulillah diterima untuk daerah Bima, NTB. Wah ga kebayang banget senengnya kaya apa karena ini bener-bener akan jadi perjalana terjauh tyas selama ini, apalagi katanya harus transit dan ganti pesawat baling-baling, kaya apa ya rasanya? :) ternyata, jelegeeerr rasanya agak kurang enak, hehe.. bikin panik dan hiiii sereeeemm.. tapi alhamdulillah sampai dengan selamat dan lagi-lagi merasakan puasa di tanah rantau.. :) sebuah nikmat yang tak terhitung, Alhamdulillah..
2012 tyas kerja di WRI dan baru aja kemarin tyas ikut penelitian yang baru dimulai pas tyas masuk, kepemimpinan perempuan. Tyas dapet ke Padang (lagi), seneng banget walau pun sepi karena cuma berua, tapi beneran seneng banget dapet pengalam baru, apalagi ngerasain ke pedalaman sijunjung yang perjalanannya 4 jam, ke jakarta aja cuma 1.20 jam hehe.. Alhamdulillah sekarang sudah di Jakarta lagi.
Dan sekarang temanku, aku punya mimpi baru, sejak lama sebenarnya.. aku pengen melanjutkan sekolah, bukan sekolah biasa, tapi sekolah di luar negeri, pengen banget ngerasain bisa menghirup udara di belahan Bumi Allah yang lain, saat ini tyas dalam proses ikhtiar mewujudkannya, doakan tyas ya teman. Insyaallah dengan banyak doa akan lebih cepat terkabul, amiin.. :)
Bismillah,, kesuksesan selalu dimulai dari langkah kecil.. ^_^
Kamis, 24 Mei 2012
Hadir di Open House nya Neso
seru lah lumayan. walaupun mulainya agak ngaret tapi yaaa pengalaman deh, hehe..
orangnya seru-seru sih, gahol tapi agak kurang sopan jadinya.. hmm,, ya tapi dapat informasi lumayan buanyaaak sih, hehehe
Tadi kenalan sama anak Fisip UI 2007 jurusan fiskal, namanya wendah.. lucu sih, kembar masa dan ternyata dia adik kelasnya temen aku di fkm, baik anak. manis.. langsung minta tukeran nomor gt, fb pula. hehehe
semoga jadi awal untuk akhir yang baik, amiin
orangnya seru-seru sih, gahol tapi agak kurang sopan jadinya.. hmm,, ya tapi dapat informasi lumayan buanyaaak sih, hehehe
ini pas tadi lagi presentasi |
semoga jadi awal untuk akhir yang baik, amiin
Open House Neso
Insyaallah besok siang jam 14.00 mau ada acara open house nya neso, tempatnya di kantor neso menara jam sostek sana, dateng yu katanya ada pameran pendidikan dan pameran beasiswa Belanda juga, hmm.. siapa tau pintu rizki tyas salah satunya dari sana.. :)
When | 25 May 2012 10:00 |
---|---|
Where | Kantor Neso Indonesia, Menara Jamsostek Lt. 20, Jl. Gatot Subroto no. 38 - Jakarta 12710 |
Open House Neso Indonesia bertujuan untuk memberikan informasi lengkap mengenai berbagai program studi, kesempatan beasiswa dan tentang hidup di Belanda, melalui presentasi oleh konselor Neso dan akan dilanjutkan dengan kesempatan konsultasi langsung dengan konselor Neso maupun dengan agen pendidikan / perwakilan berbagai universitas Belanda.
Untuk mengakomodasi calon partisipan yang memiliki aktivitas sekolah, kuliah maupun bekerja, maka Open House 25 Mei 2012 akan dilakukan 2 kali:
Sesi pagi pukul 10-11.30 WIB
Sesi siang pukul 14-15.30 WIB
Open House Neso Indonesia tidak dipungut biaya dan semua yang tertarik mendapatkan informasi mengenai kesempatan studi di Belanda dan berbagai beasiswa yang ditawarkan, silakan ikut serta.
Untuk informasi, silakan hubungi inty.dienasari@nesoindonesia.or.id atau 021-5290 2172 ext. 214
Informasi di bawah ini akan terus di-update hingga hari pelaksanaan]
Perwakilan universitas Belanda yang akan hadir di acara ini adalah:
Study Consult, perwakilan dari:
GROW, perwakilan dari:
Dua Bangsa Education Services, perwakilan dari:
• Arnhem Business School
• Den Haag (The Hague) University
• Fontys, University of Applied Sciences
• NHTV Breda University of Applied Sciences
• Den Haag (The Hague) University
• Fontys, University of Applied Sciences
• NHTV Breda University of Applied Sciences
Tinggi, Banyak, Tapi Kosong..
Ini yang lagi tyas alami sekarang. aneh.. Rasanya banyak aktivitas, sibuk, penuh semangat, dll padahal kalau udah sendirian tyas cuma manusia hampa, kosong, yang ga punya mimpi.. ga punya impian dan harapan..
tyas bingung harus ngapain awalnya.. ga tau mau ngerjain apa, yang ada cuma ngelakuin hal-hal yang bisa ngebuang-buang waktu sendirian. beneran deh, tyas ngerasa hidup tyas hampa banget sekarang, polos, ga berwarna.
kenapa ya harus begini terus, apa artinya tyas ga pernah belajar dari pengalaman.. hmm, mulai sekarang tyas harus lebih tegas sama diri sendiri, lebih tegas juga sama orang lain.. tyas ga butuh yang muluk-muluk, cukup orang yang bisa terima tyas apa adanya, tidak merendahkan tyas, dan tidak marah-marah terus apalagi bentak-bentak tyas dengan bahasa kasar atau sebutan "elo" buat tyas, yang tyas sendiri ga nyebut dia sebagai "elo"..
cukup hargai saya saja, apa adanya, sebagaimana saya menghormati anda..
Gambar ini kayaknya mewakili perasaan tyas, sepi, hening, dan ga ada apa-apa.. tapi danau ini indah, kalo tyas? hmm,, someday tyas pengen banget bisa ke sana, kalau memungkinkan pengennya sendiri malahan..
tyas bingung harus ngapain awalnya.. ga tau mau ngerjain apa, yang ada cuma ngelakuin hal-hal yang bisa ngebuang-buang waktu sendirian. beneran deh, tyas ngerasa hidup tyas hampa banget sekarang, polos, ga berwarna.
kenapa ya harus begini terus, apa artinya tyas ga pernah belajar dari pengalaman.. hmm, mulai sekarang tyas harus lebih tegas sama diri sendiri, lebih tegas juga sama orang lain.. tyas ga butuh yang muluk-muluk, cukup orang yang bisa terima tyas apa adanya, tidak merendahkan tyas, dan tidak marah-marah terus apalagi bentak-bentak tyas dengan bahasa kasar atau sebutan "elo" buat tyas, yang tyas sendiri ga nyebut dia sebagai "elo"..
cukup hargai saya saja, apa adanya, sebagaimana saya menghormati anda..
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/04/30/kawah-putih-danau-belerang-yang-menakjubkan/ |
Hampir kecewa tapi ga jadi.. hehe
Aku, aku, aku.. tadi sempet kesel. tapi, tapi, tapi ha jadi. hehe..
abisan kemarin izin datang open house katanya boleh eh tadi tau-tau ga boleh, kan kesel ya?
Tapi tadi tyas kesel-kesel doang kan ga guna, ya pengen usaha tapi takut. tapiii ah dicoba aja ya, siapa tau berhasil,, Allah kan liat ikhtiar manusia, bukan hasilnya. Lagian ngapain taku, pertama tyas ga salah, keua, sama-sama manusia kan? hehehe
Akhirnya..
Tyas coba, nego, dengan deg-degan eh tau-taunya boleh, hehe.. makasih ya, smoga dibolehinnya dengan ikhlas ya,, khusnudzon aja.. :D
abisan kemarin izin datang open house katanya boleh eh tadi tau-tau ga boleh, kan kesel ya?
Tapi tadi tyas kesel-kesel doang kan ga guna, ya pengen usaha tapi takut. tapiii ah dicoba aja ya, siapa tau berhasil,, Allah kan liat ikhtiar manusia, bukan hasilnya. Lagian ngapain taku, pertama tyas ga salah, keua, sama-sama manusia kan? hehehe
Akhirnya..
Tyas coba, nego, dengan deg-degan eh tau-taunya boleh, hehe.. makasih ya, smoga dibolehinnya dengan ikhlas ya,, khusnudzon aja.. :D
Rabu, 23 Mei 2012
Kapok ah..
Tyas cuma mau antar oleh-oleh aja.. jadi jangan di salah artikan, tenang aja tyas juga cukup tau diri kok.. jangan kasar sama orang, hukum karma masih ada, inget deh..
bagus ya marah2 gt? apa sih? orang cuma mau nganter oleh2 aja, salah.. datang kepagian, katanya subuh2, lebay ga sih. karena ga boleh ya pulang kan ya, eh tyas pulang malahan dimarahin juga. Ya Allah, harusnya gimana sih?
Tyas nyerah ya Allah, Tyas kapok.. Terserah Allah aja, kalo dengan lupa adalah ya terbaik, yaudah lupa aja..
bagus ya marah2 gt? apa sih? orang cuma mau nganter oleh2 aja, salah.. datang kepagian, katanya subuh2, lebay ga sih. karena ga boleh ya pulang kan ya, eh tyas pulang malahan dimarahin juga. Ya Allah, harusnya gimana sih?
Tyas nyerah ya Allah, Tyas kapok.. Terserah Allah aja, kalo dengan lupa adalah ya terbaik, yaudah lupa aja..
Selasa, 22 Mei 2012
Kecewa
Sedikit waktu yang kamu miliki, luangkanlah untukku harap secepatnya datangi aku. Sekali ini kumohon padamu, ada yang ingin kusampaikan..
Hampa kesal dan amarah, seluruhnya ada di benakku.. Tandai seketika hati yang tak berbalas oleh cintamu.. Kuingin marah melampiaskan, tapi kuhanyalah sendiri di sini, ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku, kecewa..
(Bunga Citra Lestari, Kecewa)
Potongan lagu di atas beneran jadi kenyataan.. Gue banget lah bahasanya, tapi yaudah, harus tetep move on, emang ga perlu liat masa lalu lama-lama cukup diambil pelajarannya setelahnya ditinggalkan. hmm, kalau diinget2, kayaknya gue ga jelek-jelek amat, ga bego-bego amat, tapi kenapa ujungnya selalu kayak gini ya? ditolak, dibuang, dicampakan, ditinggalkan.. kapok ah..
mungkin emang bener deh, berhubungan tuh sama hal yang pasti-pasti aja, jangan yang gambling. kalo masih ragu-ragu dan belom pasti ya buat apa. sekarang sih nunggu aja ksatria yang pemberani yang bener-bener bisa menjaga org yang dia sayang dan menerima apa adanya, selamanya.. bukan cuma ngomog, bahkan ga perlu ngomong, kalo bisa langsung buktikan aja karena kata-kata kadang cuma jadi omong kosong aja..
Caiyo tyas, jangan pernah menyerah sama takdir, kebahagiaan itu harus diperjuangkan, diupayakan, bukan dengan diam dan berharap aja. Insyaallah kalau mau usaha lebih keras lagi, ga lama lagi kok, setelah kesulitan kan ada kemudahan, setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan.. ya kan? Keep smile tyas.. ^_^
Hampa kesal dan amarah, seluruhnya ada di benakku.. Tandai seketika hati yang tak berbalas oleh cintamu.. Kuingin marah melampiaskan, tapi kuhanyalah sendiri di sini, ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku, kecewa..
(Bunga Citra Lestari, Kecewa)
Potongan lagu di atas beneran jadi kenyataan.. Gue banget lah bahasanya, tapi yaudah, harus tetep move on, emang ga perlu liat masa lalu lama-lama cukup diambil pelajarannya setelahnya ditinggalkan. hmm, kalau diinget2, kayaknya gue ga jelek-jelek amat, ga bego-bego amat, tapi kenapa ujungnya selalu kayak gini ya? ditolak, dibuang, dicampakan, ditinggalkan.. kapok ah..
mungkin emang bener deh, berhubungan tuh sama hal yang pasti-pasti aja, jangan yang gambling. kalo masih ragu-ragu dan belom pasti ya buat apa. sekarang sih nunggu aja ksatria yang pemberani yang bener-bener bisa menjaga org yang dia sayang dan menerima apa adanya, selamanya.. bukan cuma ngomog, bahkan ga perlu ngomong, kalo bisa langsung buktikan aja karena kata-kata kadang cuma jadi omong kosong aja..
tangkuban perahu |
Minggu, 20 Mei 2012
Turun Lapangan Kota Padang
Teman, apa kabar? Tanggal 14 sampai 19 Mei 2012 kemarin Tyas berkesempatan pergi ke Kota Padang untuk ambil data penelitian. Alhamdulillah Allah SWT memberikan banyak nikmat dan karunia selama tyas di sana sampai kembali lagi ke Jakarta, Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Mu Ya Rabb.. Nah tyas mau berbagi cerita nih di sini..
Hari 1
Senin, 14 Mei 2012
Pukul 08.20 WIB tiba di Kota
Padang.
Langsung menuju sekertarian
(calon) Solidaritas Perempuan yang ada di wilayah Gadut, Padang. Wawancara
dilakukan dengan Juni Warlif (Alief) yang selama ini banyak melakukan persiapan
pembentukan SP di padang dengan 15 teman lainnya. Wawancara dilakukan selama
kurang lebih satu jam. Selama wawancara tidak ada kendala teknis. Penyampaian
informasi yang diberika Juni Warlif sangat baik, jelas, lengkap, dan
terstruktur.
Perjalan dilanjutkan ke daerah
Nuansa Indang, Sekertariat LP2M. ketika datang di sana sedang ada rapat
mingguan yang memang biasa dilakukan setiap Senin. Sambil menunggu rapat
selesai, dilakukan wawncara dengan coordinator ASPPUK yang kebetulan juga staf
LP2M. wawancara dilakukan dengan Fatiha selama kurang lebih satu jam. Di tengah
wawancara dengan Fatiha, Koordinator ASPPUK, rapat LP2M selesai, akhirnya
langsung dilakukan wawancara dengan Fitriyanti, direktur eksekutif LP2M di
ruangan yang berbeda. Wawancara pun dilakukan selama 1 jam.
Hari 2
Selasa, 15 Mei 2012
Wawancara dilakukan pertama
sekitar pukul 10.00 WIB dengan direktur eksekutif Totalitas, Isnaini. Wawancara
dilakukan di restoran karena kantor sekertarian Totalitas sedang direnovasi dan
tidak memungkinkan untuk wawancara di sana. Wawancara dilakukan cukup panjang
sekitar 1,5 jam membahas berbagai masalah dan isu yang dibahas Totalitas.
Wawancara kedua dilakukan pukul
13.00 WIB dengan Sudartok, pemimpin sementara PUSAKA karena kebetulan
organisasi ini baru saja tertimpa masalah yang menyebabkan dipecatnya direktur
eksekutif. Wawancara dilakukan sekitar 1 jam, kebetulan dilakukan di kantor
Harmonia karena kantor PUSAKA baru saja pindah.
Diluar rencana, wawancara ketiga
dilakukan yaitu dengan ketua Harmonia, Wiwi yang ternyata sebelumnya menjabat
sebagai direktur eksekutif LP2M. banyak permasalahan yang dijawab, selain
mebahas kerja Harmonia yang baru berumur 1 tahun, banyak juga dibahas konflik
yang terjadi di LP2M sebelumnya yang menyebabkan Wiwi dikeluarkan. Wawancara
dilakukan selama 1,5 jam.
Hari 3
Rabu, 16 Mei 2012
Pada hari ke-3 dilakukan FGD
dengan anggota PEKKA Sujunjung. Karena jarak yang sangat jauh, perjalanan
dilakukan mulai pukul 06.30 dan baru tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.
Diskusi langsung dimulai karena kebetulan ibu-ibu anggota PEKKA sudah
berkumpul. Diskusi berlangsung lancar selama 2 jam. Tapi sayangnya ketika
diskusi berjalan, sebagian ibu-ibu tidak berani berpendapat dengan alasan malu,
pun ketika ada yang bersuara mereka selalu melirik atau melihat kepada
coordinator PEKKA Sijunjung. Ketika ada ibu yang berpendapat berbeda,
coordinator PEKKA langsung memotong dan meluruskan kejadian sebenarnya. Hal ini
menghambat keleluasaan semua anggota FGD untuk bersuara sehingga fasilitator
harus banyak memutar pertanyaan untuk mendapatkan informasi.
Pukul 13.00 WIB berangkat dari
Sijunjung dan tiba kembali di Kota Padang pukul 17.00 WIB.
Hari 4
Kamis, 17 Mei 2012
Hari ini dilakukan 3 kegiatan,
pertama kegiatan wawancara mendalan dengan WCC Nurani Perempuan, tiba di
sekertariat WCC pukul 10.00 WIB langsung bertemu oleh ketua pelaksana Yefri dan
3 relawan di sana Mery, Tya, dan Putri. Diskusi berlangsung cukup panjang
selama 2 jam. Selain membahas masalah di WCC sempat juga dibahas permasalahan
LP2M yang ternyata sudah tersebar hampir di semua LSM Kota Padang. Informasi
yang diberikan oleh narasumber cukup baik dan jelas sehingga mudah untuk
dimengerti dan cukup terstruktur.
Kegiatan kedua yaitu wawancara
dengan Sekertaris Wilayah KPI Sumbar, Tanty Herida yang sengaja kami ajak
bertemu di kantor LP2M pukul 12.30. kebetulan KPI baru pindah kantor sehingga
sekertarian mereka pun masih belum jelas karena selama ini selalu ikut dengan
lembaga lain yaitu Limpape. Banyak informasi yang disampaikan oleh Tanty
Herida, wawancara dilakukan selama 1 jam.
Kegiatan terakhir yaitu FGD
dengan Ibu-ibu anggota Jarppuk di Kota Padang. Dihadiri oleh 12 peserta.
Diskusi dilakukan selama 1,5 jam di kantor LP2M. tidak banyak informasi yang didapat
karena peserta sangat pasif dan banyak yang tidak berani berbicara sama sekali.
Ketika ditanya 1 hal, maka hanya dijawab oleh 1 atau 2 orang dengan jawaban
singkat saja. Fasilitator mencoba bertanya panjang lebar dan sejelas mungkin
tetap saja jawaban yang keluar tidak lebih dari 2 kalimat. Diskusi siakhiri
sekitar pukul 15.00 WIB.
Hari 5
Jumat, 18 Mei 2012
Di hari terakhir di Kota Padang
dilakukan transkrip sebagian data hasil rekaman sela kegiatan 4 hari kemarin.
Data yang didapat cukup banyak namun sebagian inti permasalahan organisasi
perempuan di padang sudah cukup terlihat. Transkrip kasar sudah selesai dibuat
dan akan dirapihkan kembali setelah di Jakarta.
Hari 6
Sabtu, 19 Mei 2012
Pulang ke Jakarta..
selain kerja, ya lumayan jalan-jalan dan nyobain masakan padang juga sih, enak..enak.. nih tyas kasih gambarnya ya,, hehe
ini namanya lontong gulai paku,, enak sih tapi kentel banget santannya |
Ini sih makan warung nasi di sana, sama kaya warung padang kalo di sini |
Ini tempat olah raga, stadion imam bonjol namanya, bagus ya? |
Ini namanya sunset, hehe.. seg-segan sih banyak isu tsunami |
Ini Mamanya Ayu, Baiiiik banget, makasih banyak ya tante |
Foto bersama di tepi pantai, buat kenang-kenangan, hehe |
Rabu, 09 Mei 2012
Pembangkangan atas Putusan MK
Ditulis Oleh:
DPR menunda pengesahan RUU Pendidikan Tinggi yang semula akan dilakukan pada Rapat Paripurna 11 April lalu. Salah satu alasan Komite Nasional Pendidikan menolak adalah RUU Pendidikan Tinggi dipandang membangkitkan kembali roh UU Badan Hukum Pendidikan yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 31 Maret 2010. Dengan demikian, bisa dikatakan, jika DPR dan pemerintah bersikeras mengesahkan, mereka telah melanggar putusan MK.
Hal ini bisa dilihat dari putusan MK Nomor 11-14-21-126 dan 136/PUU-VII/2009. Bagian penting dari putusan ini terletak pada Pendapat Mahkamah, di mana Mahkamah Konstitusi (MK) mengemukakan pendapatnya terhadap materi UU dalam uji materiil.
Pendapat Mahkamah ini terbagi menjadi menjadi dua bagian: (1) Pendapat MK terhadap UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Pendapat MK terhadap UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). Penjelasan terhadap struktur putusan MK menjadi penting untuk menghindari kesalahan dalam membaca putusan ini.
Ada dua poin dalam putusan MK yang tidak diindahkan oleh DPR dan pemerintah.
Pertama tentang otonomi pengelolaan pendidikan. MK dalam putusannya menyatakan, ”... oleh karena itu apakah betul bahwa ada hubungan kausal fungsional antara otonomi pengelolaan pendidikan formal dengan mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Artinya, apakah untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut secara mutlak harus diperlukan otonomi pengelolaan pendidikan formal atau dengan kata lain otonomi pengelolaan pendidikan formal merupakan conditio sine qua non bagi pencapaian tujuan pendidikan. Hal yang dapat dipertanyakan juga apakah otonomi pengelolaan pendidikan formal merupakan sebuah keharusan yang diamanatkan oleh UUD 1945.”
Dari petikan putusan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan: (1) MK sebenarnya tidak yakin apakah otonomi pengelolaan pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia; (2) MK juga mempertanyakan apakah ada hubungan kausal antara otonomi pengelolaan pendidikan dan tujuan pendidikan nasional; (3) MK mempertanyakan apakah otonomi pengelolaan pendidikan merupakan amanat UUD 1945 atau hanya sebatas spekulasi.
Kesimpulannya, putusan MK jelas mematahkan argumentasi pembuat kebijakan bahwa otonomi pengelolaan pendidikan adalah segala-segalanya.
Namun, pembuat kebijakan masih mencantumkan prinsip otonomi pengelolaan pendidikan dalam RUU Pendidikan Tinggi (versi 3 April 2012). Pada Pasal 1 angka 23 dinyatakan bahwa otonomi pengelolaan adalah keleluasaan dalam mengelola perguruan tinggi secara akuntabel. Kemudian otonomi pengelolaan secara lebih lanjut diatur dalam Pasal 63-Pasal 67 RUU Pendidikan Tinggi.
Pasal 63 Ayat (1) menyatakan, perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 63 Ayat (1) semakin jelas jika membaca Pasal 65 yang berbunyi: (1) Otonomi pengelolaan perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 meliputi bidang akademik dan bidang nonakademik, (2) Otonomi pengelolaan di bidang akademik sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan Tridharma, (3) Otonomi pengelolaan di bidang nonakademik sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan: a. organisasi; b. keuangan; c. kemahasiswaan; d. ketenagaan; dan e. sarana prasarana.
Pada poin otonomi menjadi jelas bahwa perdebatan tentang otonom atau tidaknya sebuah institusi pendidikan—termasuk institusi pendidikan tinggi—sudah muncul sejak proses uji materiil UU BHP. MK pun sudah mengambil putusan atas perdebatan tersebut sebagaimana disebutkan di atas.
Perdebatan lain yang muncul adalah pencarian dana secara mandiri yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi. Terkait hal ini, MK dalam putusannya poin 3.38 menyatakan bahwa ”Pengelolaan dana secara mandiri dan prinsip nirlaba—vide Pasal 4 Ayat (1) UU BHP—tidak secara otomatis menjadikan pendidikan murah bagi peserta didik, padahal biaya yang terjangkau adalah salah satu masalah pendidikan di Indonesia.”
Apakah prinsip nirlaba akan menyebabkan biaya pendidikan murah, masih tergantung kepada beberapa hal, yaitu (a) besarnya biaya untuk penyelenggaraan pendidikan, termasuk gaji pengajar dan staf administrasi; (b) perawatan fasilitas pendidikan; dan (c) kemampuan BHP untuk mendapatkan dana pendidikan dari usaha non-pendidikan.
Kenyataannya, tidak banyak kesempatan usaha yang terbuka bagi BHP untuk mendapatkan dana di luar pemasukan jasa pendidikan yang diterima langsung dari peserta didik.
Hanya usaha dalam skala kecil yang dapat dimasuki oleh BHP karena usaha skala besar yang padat modal dan teknologi sudah dikuasai oleh perusahaan besar.
Maka, sasaran yang paling rentan adalah peserta didik, yaitu dengan cara menciptakan pungutan dengan nama lain di luar biaya sekolah atau kuliah yang akhirnya secara langsung atau tidak langsung membebani peserta didik.
Yura Pratama |
Pasal 66 Ayat (3) huruf e menyatakan bahwa PTN berbadan hukum memiliki wewenang yang salah satunya mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi.
RUU Pendidikan Tinggi yang sekarang akan disahkan oleh DPR dan pemerintah jelas mengulang kesalahan yang sama yang terjadi pada pengesahan UU BHP yang lalu.
DPR dan pemerintah juga harus menghormati MK sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman mempunyai peranan penting dalam usaha menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum. Maka, prinsip-prinsip yang sudah dibatalkan oleh MK tidak boleh dimasukkan lagi ke dalam UU baru.
Jika pemerintah dan DPR memaksa, RUU Pendidikan Tinggi ini jelas akan berpotensi untuk dibatalkan oleh MK.
Belanda: Tempat Belajar Menghargai
Bangsa
yang Besar adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Para Pahlawannya. Istilah ini
mungkin sudah Sering sekali kita dengan sejak di bangku sekolah dasar namun
aplikasinya bisa kita lihat sekarang. Masih banyak masyarakat yang enggan,
lupa, bahkan malas memikirkan bagaimana cara menghargai pahlawannya. Kalau bangsa
sendiri tidak mampu menghargai dan menjaga sejarah bangsanya sendiri, siapa
yang mau melakukannya?
Judul
di atas bahwa Belanda merupakan tempat belajar menghargai orang lain rasanya
pantas diberikan. Sebab Belanda yang secara langsung tidak mendapat keuntungan
apa-apa dari nama-nama pahlawan Indonesia, mau memberikan penghargaan atas
dedikasi mereka untuk bangsanya, sebagai nama jalan di kota-kota di Belanda.
Sebut
saja pahlawan penggerak perempuan pertama di Indonesia, Raden Ajeng Kartini
yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Utrecht, Belanda. Lebih menarik
lagi karena Belanda memberikan nama jalan sesuai dengan karakter pemilik nama. Jalan
Kartini atau Kartinistraat terletak di kawasan yang tenang dengan perumahan
apik dan kebanyakan dihuni kalangan menengah. Jalan kartini pun tidak
sendirian, di kawasan yang sama terdapat nama-nama jalan para pejuang perempuan
dari Negara lain seperti Anne Frank dan Mathilde Wibaut.
Di
Amsterdam, ibukota Belanda, juga mengabadikan nama
penjuang hak-hak perempuan Jawa di abad 17 itu. Wilayah Amsterdam Zuidoost atau
yang lebih dikenal dengan Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap.
Di sekitarnya adalah nama-nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi
dalam sejarah seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.
Saya sebagai orang Indonesia sangat bangga dan berterimakasih kepada
pemerintahan Belanda yang telah memberikan penghargaan untuk Pahlawan Negara saya.
Rasa
bangga saya tidak hanya sampai di sana. Tokoh kebanggaan saya, Mohammad Hatta
yang saya idolakan sejak kecil ternyata juga memiliki tempat khusus di Kota
Harleem, Belanda. Di sana terdapat Jalan Mohammad Hatta yang ditulis dalam
Bahasa Belanda menjadi Mohammed Hattastraat. Berharap suatu hari nanti saya
bisa datang ke Belanda untuk melihat secara langsung papan nama jalan tokoh
idola saya tersebut.
Ternyata
tidak jauh dari Mohammed Hattastraat terdapat satu nama jalan yang menggunakan
nama Pahlawan Indonesia, yaitu Jalan Sutan Sjahrir yang ditulis menjadi Sutan Sjahrirstraat.
Kedua papan nama jalan tersebut terlihat sangat kokoh dan bangga menunjukkan
namanya. Di Indonesia sendiri saya belum pernah mendengar ada Jalan Mohammad
Hatta karena biasanya nama itu selalu digabungkan dengan nama proklamator
Indonesia lainnya menjadi Jalan Soekarno Hatta.
Dari
Informasi yang saya baca, ternyata Belanda memang memberikan peluang kepada
siapa saja untuk mengusulkana nama jalan, baik diambil nama orang maupun nama
benda. Belanda memiliki syarat untuk nama jalan yang akan diberikan harus
sesuai dengan karakter orang/benda yang akan dipakai sebagai nama jalan
nantinya. Selain itu, untuk nama orang harus nama orang yang sudah meninggal. Proses
pembuatan nama jalan ini biasanya dilakukan karena ada pembukaan jalan atau
perumahan baru. Lama waktu proses pembuatan nama jalan ini bisa lima sampai
tiga puluh tahun, ini menjadi kewenangan penuh pemerintah Belanda. Mereka juga
bisa menolak pengusulan nama jalan jika dinilai kurang sesuai dan kurang
memenuhi criteria yang ada.
Hmm,,
lagi-lagi saya bangga. Bangga karena artinya, setidaknya nama pahlawan
Indonesia dianggap memenuhi criteria dan memiliki karakter sama dengan daerah
di Belanda. Semoga Indonesia bisa belajar menghargai dari Belanda. Bukan hanya
menghargai pahlawannya, tapi menghormarti sesama masyarakat.
Sumber
foto:
Langganan:
Postingan (Atom)