Kamis, 18 Desember 2014

Bias PENTINGNYA BELAJAR AGAMA (Bagian 2)

🍀 AUDIO 11
                  HALAQOH 2

PENTINGNYA BELAJAR AGAMA (Bagian 2)

🔈Ustadz Fauzan Abdullah, ST, MA
✏ 12 Desember 2014

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalaamu 'alaykum warahmatullah wabarakaatuh.

Alhamdulillah wash shalaatu wassalaamu 'ala Rasulillah wa ba'd.

Ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum, pada halaqoh ke-2 ini, dalam muqaddimah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai pelajaran kita tentang ringkasan Fiqih Syar'iyyah Matan Abu Suja'.

1⃣ Wajib bagi para penuntut ilmu untuk mengikhlaskan niat karena Allah سبحانه وتعالى karena menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah dan bagian dari jihad fii sabiilillaah.

Allah تعالى berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk memurnikan keta'atan hanya kepada Allah سبحانه وتعالى. (AlBayyinah:5)

Ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum. Dan niatkan kita menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan yang ada pada diri kita dan juga kita berusaha mengangkat kebodohan yang ada pada diri oranglain, agar kita semua dan mereka bisa memahami apa yang diridhai oleh Allah سبحانه وتعالى dan RasulNya.

2⃣ Hendaknya bersabar di dalam menuntut ilmu dan tidak tergesa-gesa. Hendaknya bertahap, mulai dari tahap yang dasar, kemudian menengah dan dilanjutkan dalam tahap berikutnya.

Diantara tahap dasar bagi seseorang adalah dia menuntut ilmu, mengetahui perkara-perkara yang mendasar yang wajib 'ain bagi dirinya. Dan diantara tahap awal dalam masalah cabang ilmu fiqih adalah memulai memahami gambaran permasalahan secara ringkas sebelum mendalami atau menyibukkan diri dalam permasalahan-permasalahan yang mendetail, perbedaan para ulama dan dalil mereka dan seterusnya.

Allah تعالى berfirman :

كُونُوا رَبَّانِيِّينَ

Dan jadilah kalian seorang yang Rabbani. (Ali Imran:79)

Ibnu 'Abbas رضي اللّه تعالى عنه beliau mengatakan tentang ulama Rabbani, mereka adalah

أَنَّهُ الَّذِيْ يُعَلِّمُ النَّاسَ بِصِغَارِ الْعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ.

Mereka adalah orang-orang yang mengajarkan manusia perkara-perkara yang mendasar sebelum perkara-perkara yang lanjut.

Oleh karena itu, ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum, adalah sebuah kesalahan apabila kita menyibukkan diri kita atau menyibukkan oranglain pada perkara-perkara khilaf diantara para ulama. Padahal kita sendiri atau oranglain belum mengetahui perkara yang mendasar yang wajib untuk diketahui.

Kemudian ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum,

3⃣ Bahwasanya para ulama, baik yang terdahulu maupun terkini, mereka senantiasa mengajarkan kitab-kitab fiqih secara bertahap. Mulai dari tahap yang mendasar, menengah kemudian lanjut sebagaimana para ulama terdahulu, mereka menulis kitab-kitab dari dasar. Seperti Imam Nawawi رحمه اللّه, beliau menulis Kitab AlMinhaj yang merupakan ringkasan fiqih AsySyafi'i, kemudian dilanjutkan dengan Kitab ArRaudhah yang lebih panjang penjelasannya. Kemudian dilanjutkan dengan Kitab AlMajmu' yang merupakan disana dijelaskan tentang perbedaan pendapat para ulama, dalil-dalil dan diskusi diantara mereka.

Begitu juga Ibnu Qudamah AlHanbali. Beliau menulis kitab dasar Kitab Umdatul Fiqh, kemudian dilanjutkan dengan Kitab AlKafi, kemudian dilanjutkan kitab-kitab panjang yaitu Kitab AlMughni sebagaimana yang kita ketahui.

Perkara yang ke-4 yang perlu kita sampaikan bahwasanya,

4⃣ Di dalam mempelajari kitab Madzhab Syafi'i ini, bukan berarti kita fanatik terhadap Madzhab Syafi'i ataupun kita takqlid. Karena sesungguhnya, semua perkataan selain dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bisa diterima ataupun ditolak.

Oleh karena itu para ulama, baik terdahulu maupun terkini, bahkan Imam Syafi'i sendiri, beliau mengatakan :

إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثِ فَهُوَ مَذْهَبِيْ

Apabila hadits itu shahih maka itu pendapatku.

Oleh karena itu, hendaknya penuntut ilmu berpegang kepada AlKitab dan Sunnah di dalam berpendapat.

Kemudian perkara yang ke-5 didalam mempelajari matan Abu Suja' yang merupakan ringkasan fiqih Syafi'i ini,

5⃣ Akan kami jelaskan secara ringkas saja dan lebih fokus kepada bagaimana masalah-masalah yang dibahas oleh para ulama atau gambaran masalah yang dibahas para ulama, bukan pada khilaf ataupun perbedaan pendapat diantara mereka. Dan akan kami jelaskan secara ringkas dalil-dalil apabila dibutuhkan.

 Pada pembahasan kitab fiqih ini tentu akan memakan waktu yang panjang, oleh karena itu jika kita ada kesempatan mendatang, kita bisa selesaikan pada kajian intensif, baik secara offline maupun online. Maka akan kami sampaikan linknya kepada ikhwah sekalian agar faidahnya bisa lebih menyeluruh.

Demikian yang bisa kami sampaikan pada halaqoh yang ke-2.

Wash shalallaahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallim wa aakhiru da'wana alhamdulillaahi Rabbil 'aalamiin.

Assalaamu 'alaykum warahmatullah wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar