Minggu, 11 November 2012

Kondisi Kesehatan Masyarakat Kukusan Beji, Depok


Latar Belakang
Sebagai salah satu kelurahan yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara Indonesia, Kelurahan Kukusan Beji, Depok merasakan dampak meningkatnya kepadatan pendudukSayangnya, angka kepadatan penduduk yang tinggi tidak diikuti dengan pembangunan infrastruktur yang baik untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesehatan masyarakat di RT. 04  dapat dikategorikan cukup baik. Dengan penyakit yang mendominasi Influenza dan DBD di musim-musim tertentu. Untuk kondisi kesehatan anak, status gizi anak di RT. 04 didominasi oleh status gizi baik dengan rincian gizi baik sekitar 139 anak (86%) dan gizi kurang hanya 2 anak (14%). Kasus gizi buruk tidak ditemukan di wilayah ini.  Kondisi lingkungan di wilayah RT.04 terbilang cukup baik. Kondisi rumah memenuhi syarat rumah sehat dengan sanitasi yang baik.

Di wilayah ini sudah memiliki organisasi penggerak masyarakat yaitu Rombong Belajar Kukusan (RBK) yang memiliki focus pemberdayaan masyarakat untuk mencapai derajat kehidupan yang lebih baik. Sayangnya RBK belum memiliki sumber daya untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat.[3]Untuk membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakt, diberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku kesehatan masyarakat.


Kondisi Lingkungan di Kukusan Beji, Depok


Metode
Studi ini merupakan riset operasional. Subyek penelitian adalah ibu rumah tangga yang tinggal di RW 2 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok. Studi dilakukan selama bulan Juni – September 2012.

Kegiatan
Setelah hampir 1 tahun periode kegiatan pendidikan kesehatan, kami telah dilakukan beberapa kegiatan, yaitu :
1.      Promosi kesehatan
Kegiatan promosi kesehatan dilakukan secara rutin minimal satu kali setiap bulan sejak Mei hingga September 2012. Tema yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang diketahui melalui survey. Sebagian besar masyarakat mengeluhkan masalah kesehatan khususnya penyakit menular, penyakit degenerative, gizi, imunisasi dan masalah kesehatan anak. Kami menjawab kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat menjadi lebih baik.

Kegiatan Promosi Kesehatan dan Diskusi dengan Warga Kukusan Beji, Depok

2.      Peningkatan Minat Baca Buku Kesehatan
Beragam koleksi buku perpustakaan sangatlah penting, terlebih untuk buku-buku yang dibutuhkan oleh pembaca di perpustakaan tersebut. Sama halnya dengan RBK, perpustakaan ini sudah memiliki cukup banyak koleksi buku namun masih belum cukup beragam. Koleksi buku-buku tentang kesehatan masyarakat dan Islam yang menjadi kebutuhan masyarakat belum cukup banyak tersedia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat koleksi buku-buku pun ditambahkan. Mengingat kebanyakan pengunjung adalah ibu dan anak maka penambahan koleksi buku pun disesuaikan dengan kebutuhan.



3.      Sarasehan Warga/Urun Rembug
Kegiatan sarasehan warga/urun rembug dilakukan pada Bulan September 2012 dalam bentuk diskusi kelompok (Focus Group Discussion (FGD)). Kegiatan ini dilakukan setelah semua materi promosi kesehatan disampaikan kepada masyarakat. Tujuan dilakukannya sararehan ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang kondisi lingkungan mereka dipandang dari sudut kesehatan. Dalam sarasehan ini juga membahas solusi terbaik untuk masalah kesehatan yang ada dalam jangka panjang. Harapannya dengan adanya kesadaran di masyarakat tentang kondisi kesehatan yang ada akan menumbuhkan semangat bersama untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahan yang ada.

4.      Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan membuat instrument yang diharapkan menjadi gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan masyarakat di wilayah Kukusan Beji Depok. Instrument ini (terlampir) dibuat dengan berpedoman pada 10 indikator Pola Hidup Bersih dan Sehat. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui Baseline data yang dilakukan di awal masa pengabdian masyarakat dengan tujuan mengetahui kondisi kesehatan masyarakat sebelum dilakukan promosi kesehatan. Sebaliknya, endline data dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat setelah promosi kesehatan. Kegiatan ini dilakukan di akhir priode promosi kesehatan yang dilakukan pada kegiatan sarasehan warga untuk membahas kondisi kesehatan masyarakat yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar